Selasa, 06 September 2011

Berita Duka Virginia & Tol Cipularang

JAKARTA – Mobil Toyota  Avanza B 1843 UFU yang ditumpangi pedangdut papan atas, Saipul Jamil mengalami kecelakaan di tol Cipularang Padalarang Km 97 arah Jakarta.
 
     Kepala Humas Jasa Marga Purbaleunyi, Iwan Mulyawan saat dihubungi sore ini, menyebutkan, kecelakaan yang dialami pedangdut tersohor di Indonesia itu,
kecelakaan tunggal dan dilaporkan seorang tewas meninggal dunia di lokasi dengan tubuh tergencet, dan empat orang luka berat serta lima luka ringan, termasuk Saipul Jamil. Peristiwa itu terjadi, sekira pukul 10.00 WIB.
“Kendaraan sudah dievakuasi. Saipul Jamil diketahui mengalami luka ringan, sedangkan, istrinya Virginia Anggraeni, sudah tidak tertolong. Dikabarkan, Virginia tengah mengandung. Informasi yang kami terima, begitu. Korban yang meninggal tengah hamil," terang Iwan.

"Saksi yang melihat memang terlihat kalau perutnya seperti hamil. Namun yang saya lihat, itu tidak tampak," tegas Iwan.

Semetara itu, salah satu petugas keamanan Rumah Sakit Efarina Etaham, Dwi Aris Setiono menyebutkan, seluruh korban kecelakaan memang dibawa ke rumah sakit ini. Sedangkan mobil Avanza Saipul langsung dibawa ke pos polisi Jatiluhur. Dwi mengaku tidak bisa melihat detil kondisi Virginia. Namun dari pantauannya sekilas, luka yang dialami Virginia itu cukup parah. "Semacam kegencet, baju atasnya penuh darah, kalau bawahnya sih nggak," jelasnya.

Dalam peristiwa ini, Saipul Jamil sangat terpukul dengan meninggalnya sang istri, Virginia Anggraeni. Saipul hanya bisa terus menangisi almarhumah.

Menurut sumber, jenazah dan keluarga yang mengalami kecelakaan sudah dibawa pulang ke rumah masing-masing. Sedangkan Saipul dan jenazah istrinya berada di rumah duka di Desa Baros, Cimahi Tengah.

"Rumah duka sudah ramai dengan pelayat. Tapi Saipul masih nangis terus," terang salah seorang sumber, sore ini.

Kasus meninggalnya Istri Sapilul Jamil, di tol Cipularang, menambah cerita misteri yang telah berkembang di jalan tol yang menghubungkan Bandung dan Jakarta itu.

Penyebab kecelakaan, menurut seorang petugas TMC Polda Metro Jaya, Niniek, karena sopir (Saipul Jamil) kaget karena tiba-tiba ada sebuah bus menyalip dari arah sebelah kiri.

"Jadi si pengemudi kaget, dia langsung membanting stir dan mobil sempat terplanting. Lalu mobil menabrak median jalan. Namun nomor polisi bus tersebut tidak terlacak," kata Niniek, seorang petugas TMC Polda Metro Jaya saat dihubungi.

Menurut Niniek, polisi terus berusaha mendapatkan data soal bus tersebut. "Sampai saat ini kami terus berusaha mendapatkan data bus tersebut," kata Niniek.

Soal keberadaan kendaraan misterius yang kerap mengganggu pengguna jalan tol Cipularang itu, sebelumnya telah sering beredar. Kumpulan kisah keangkeran jalan tol ini berkembang menjadi e-mail berantai, atau pesan berantai melalui Black Berry Messenger.

Ceritanya seperti ini. Hati-hati kalau mau jalan malam hari di Cipularang, terutama setelah waduk Jatiluhur dari arah Bandung. Ada mobil misterius ngedim-ngedim.

Pengalaman saya waktu itu mau balik ke Jakarta lewat Cipularang malam hari. Saat itu saya di jalur kanan, tiba-tiba dari belakang ada mobil ngedim-ngedim. Setelah itu saya minggir ke kiri memberi jalan. Eh mobil itu ikutan ke kiri juga sambil tetap ngedim-ngedim.

Karena kesal, saya tancap gas, eh mobil itu ikut-ikutan berlari kencang juga. Tetep dia masih ngedim-ngedim juga. Karena kesal di kasih dim melulu, saya intip dari spion tengah itu mobil apa sih?

Eh, sehabis ngintip spion tengah, saya terus lihat jalan di depan, sudah ada buntut truk tinggal beberapa ratus meter lagi. Kaget, saya rem habis. Untung tidak terguling. Setelah ngerem, saya intip spion tengah, ternyata mobil tadi sudah nggak ada lagi.

Saya salip truk, ternyata kendaran yang ada cuman mobil saya sama truk tadi. Di depan gelap nggak ada mobil sama sekali. Saya merinding habis.

Masih ada cerita lainnya, yang peristiwanya juga terjadi setelah Idul Fitri. Begini ceritanya. Saya ingin berbagi cerita ini kejadian yang terjadi pada hari keempat lebaran. Teman saya bersama om dan tantenya pergi dari Jakarta menuju Bandung melewati Tol Cipularang pada siang hari.

Pada kecepatan 60 km/jam melewati KM 69 dan70, tiba-tiba si sopir yang kebetulan omnya sendiri membawa kendaraan(mobil Panther baru) seperti tidak sadarkan diri. Dia memacu kendaraan semakin kencang sehingga kendaraan tersebuttidak stabil lalu membentur trotoar dan terbalik.

Sebelum kecelakaan, tantenya sudah mengingatkan suaminyauntuk memelankan kendaraan. Namun kendaraan semakin kencang sehingga terjadilah kecelakaan tersebut.

Untungnya tidak ada yang terluka parah walaupun mobil tersebut keadaannya rusak berat. Peristiwa terjadi di KM 72, kendaraan yang berada di belakangnya bisa mengerem (mobil Honda CRV).

Kemudian si pengemudi kendaraan tersebut turun dari mobil. Anehnya si pengemudi menyalami om temen saya dan berkata, "Selamat, Pak. Untung tidak apa-apa. Saya juga sempat hilang sebentar, namun karen melihat kendaraan bapak saya kaget dan mengerem.”

Setelah beberapa lama pihak Jasa Marga datang. Lalu anehnya lagi mereka berkata, "Untung bapak di KM 72. Kalau di KM 68 pasti bapak sudah ‘lewat’ kali. Sebelumnya ada dua kecelakan di KM 68 meninggal. Memang daerah rawan di 68-72, Pak. Sebaiknya di KM ini lebih berhati-hati dan jangan sampai pikiran kosong.”

Apakah beberapa cerita misterius di atas juga terkait dengan kecelakaan mobil yang dialami Saiful Jamil dan keluarga? Entahlah. Namun tak ada salahnya berhati-hati bila melalui tol Cipiularang. Apalagi hari ini dan besok, jalan tol tersebut diperkirakan padat kendaraan, karena musim arus balik Lebaran 2011.

Hingga kini, kecelakaan yang menimpa Saipul Jamil dan menyebabkan istrinya, Virginia Anggraeni meninggal dunia karena ulah sebuah bus. Polisi terus melacak bus tersebut.

Kapolres Purwakarta AKBP Bachtiar, menyebutkan, “Kecelakaan yang menimpa keluarga Saipul Jamil hingga kini, diselidiki. Polisi juga akan meminta keterangan Saiful Jamil terkait kecelakaan yang menewaskan istrinya Virginia Anggraeni. Polisi akan mencari tahu bagaimana kecelakaan itu terjadi, termasuk menyelidiki unsur kelalaian. Kalau kemudian ada kelalaian, bisa dijadikan pemeriksaan lebih lanjut," kata Bachtiar.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar